FEB Unpad Bidik Akreditasi Internasional Level Institusi

[pikiran-rakyat.com, 27 Agustus 2019].- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran membidik akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, 21 st Century Organization (ABEST 21) untuk level institusi. Langkah tersebut diambil demi meningkatkan kualitas manajemen pendidikan yang dimiliki sekaligus menjawab tantangan global.

ABEST21 adalah lembaga akreditasi internasional untuk sekolah bisnis yang berdiri pada tahun 2005. Organisasi ini berkedudukan di Tokyo-Jepang dan dibentuk akademisi terpandang Asia-Pasifik. Anggotanya pada saat ini berjumlah lebih dari 60 sekolah bisnis dari seluruh dunia.

Dekan FEB Unpad Yudi Azis, S.E., S.I., S.Sos., M.T., PhD mengatakan sebelumnya tiga prodi FEB telah memperoleh akreditasi internasional yakni Magister Manajemen, Magister Ekonomi Terapan, dan Magister Akuntansi. Namun, sejalan dengan prinsip kaizen yang dimiliki ABEST21 pihaknya juga terus
melakukan berbagai peningkatan dan pengembangan. Diantaranya dengan membidik akreditasi internasional bagi level institusi, dalam hal ini FEB.

Pada akreditasi level inistitusi fakultas ini, FEB Unpad mendaftarkan 15 program studi untuk dapat terakreditasi secara internasional, yakni 3 program doktor, 6 program master, 6 program sarjana dan sarjana terapan.

“Prinsip dari ABEST 21 adalah capaian kaizen atau continuous improvement yang basisnya proses. Hal ini sejalan dengan semangat Unpad untuk membangun kualitas secara berkelanjutan,” katanya di sela ABEST21 Peer Review Visit, di Bandung, Selasa, 27 Agustus 2019. Kegiatan dilaksanakan selama dua
hari sejak Senin, 26 Agustus 2019.

Menurut dia, di tengah tantangan isu globalisasi saat ini penting bagi institusi pendidikan memperoleh akreditasi di tingkat yang lebih, yakni internasional. Selain untuk mendapatkan pengakuan global, tentunya akreditasi internasional akan mendorong peningkatan kualitas manajemen pendidikan bagi masyarakat.

Yudi menjelaskan, dalam ABEST ada enam aspek utama yang menjadi perhatian untuk ditingkatkan. Keenam aspek utama tersebut yakni visi dan misi, profil mahasiswa, profil dosen (jumlah doctor dan guru besar), profil penelitian dan publikasi, keunikan kurikulum dan infrastruktur, serta profil
kerjasama industri dan perguruan tinggi internasional.

“Semangat internasionalisasi ini membuat pembenahan dan peningkatan dilakukan menjadi lebih sistematis untuk mendongkrak semua perangkat secara simultan,” ujar Yudi.

Dipaparkan untuk memperoleh ABEST 21 ada sejumlah tahapan yang harus dilewati. Di antaranya dengan terlebih dulu menjadi anggota dengan akreditasi A secara nasional, dimilikinya rencana pengembangan kualitas yang dilakukan, serta dilakukannya self evaluation report yang berbicara
mengenai detil dari setiap 6 aspek utama.

“Pasca visitasi masih ada satu tahapan terakhir, yakni revisi berdasarkan hasil visitasi serta keputusan akhir oleh komite akreditasi internasional dari dokumen revisi berdasarkan paparan ketua asesor/peer review team,” katanya.

Disinggung mengenai peluang diperolehnya akreditasi internasional, Yudi menuturkan hal itu bergantung pada revisi hasil visitasi. Ia berharap tidak banyak revisi yang harus dilakukan. Ia pun meyakini kerja keras dan kerjasama yang dilakukan akan membuahkan hasil yang positif. Adapun pengumuman hasil akan dilakukan pada Maret 2020 mendatang.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

Foto: www.feb.unpad.ac.id

 

Mahasiswa Baru 2019, Secara Resmi Telah Diterima Di FEB Unpad

Kegiatan Penerimaan mahasiswa baru tahun 2019, telah selesai dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2019 bertempat di Grha Sanusi Harjadinata Unpad jalan Dipati Ukur No 35 Bandung. Kegiatan ini merupakan prosesi penerimaan mahasiswa baru angkatan 2019 secara resmi oleh Senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Prosesi penerimaan mahasiswa baru diikuti oleh semua mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, jenjang D4 sampai dengan S3.

Prosesi penerimaan mahasiswa baru telah usai, mahasiswa baru Prodi Magister Ilmu Ekonomi FEB Unpad bersiap untuk mengikuti kegiatan perkuliahan yang akan dilaksanakan mulai hari Senin, 26 Agustus 2019.

Sarah Annisa Noven, “Fertilitas dan Infant Mortalitas Memberikan Pengaruh Negatif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”

Sarah Annisa Noven yang biasa dipanggil Sarah, merupakan salah satu mahasiswa peserta sidang Tesis yang digelar Program Studi MIE FEB Unpad pada tanggal 13 Agustus 2019. Sarah adalah mahasiswa angkatan 2017 yang mengambil peminatan Ekonomi Kesehatan dan Kependudukan. Ia berhasil menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu 4 semester.

Dalam penelitian Tesisnya yang berjudul “Pengaruh Dinamika Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, disebutkan bahwa fertilitas dan infant mortalitas memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah menjadi beban bagi negara dan menyebabkan banyaknya konsumsi serta mengurangi jumlah sumberdaya alam dan lahan terus berkurang. Angka Infant mortalitas meningkat mencerminkan angka harapan hidup yang rendah, belum maksimalnya pelayanan kesehatan, kesehatan ibu, bayi dan gizi sehingga memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menjadi gambaran untuk Indonesia kedepan bagaimana mengendalikan jumlah kelahiran dan kematian juga menjadikan manusia yang berkualitas dan mampu berdaya saing untuk memajukan perekonomian.

Penelitian yang dilakukan menggunakan data sekunder berbentuk time series tahun 1986 sampai tahun 2016 dengan metode Ordinary Least Square. Persamaan menggunakan variabel dinamika fertilitas, infant mortalitas, dengan variabel kontrol tabungan dan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan bersumber dari World Development Indicator, Badan Pusat Statistik, World Bank dan Bank Indonesia.

Nurul Siti Jahidah, Teliti Ketimpangan Pendidikan dan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia

Nurul Siti Jahidah yang akrab dipanggil Nurul, baru saja menyelesaikan studinya di Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, salah satu Program Pascasarjana yang ada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Dalam sidang Tesis yang digelar pada hari Selasa, 13 Agustus 2019, Nurul dinyatakan lulus dengan yudisium Sangat Memuaskan.

Dalam Tesisnya, yang berjudul “Analisis Ketimpangan Pendidikan dan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia” disebutkan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketimpangan pendidikan, pertumbuhan ekonomi per kapita, urbanisasi dan lag ketimpangan pendapatan terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Selain itu untuk mengetahui pengaruh ketimpangan pendapatan, pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan, urbanisasi dan lag ketimpangan pendidikan terhadap ketimpangan pendidikan di Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dalam bentuk panel periode tahun 2010 hingga 2017 dengan jumlah unit yang diteliti sebanyak 33 provinsi di Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan yaitu 2SLS (two stage least squares) dengan fixed effect dipilih sebagai metode estimasi parameter terbaik.

Berdasarkan pada hasil penelitian, ketimpangan pendapatan pada penelitian ini dipengaruhi oleh variabel ketimpangan pendidikan dan lag ketimpangan pendapatan, secara positif signifikan sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi per kapita dan urbanisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia. Sedangkan ketimpangan pendidikan pada penelitian ini dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan urbanisasi dengan pengaruh negative signifikan dan lag ketimpangan pendidikan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ketimpangan pendidikan. Adapun ketimpangan pendapatan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ketimpangan pendidikan.

Sesuai dengan hasil penelitian Tesis nya, Nurul menyatakan bahwa “Ketimpangan pendidikan yang terjadi di Indonesia dapat diatasi dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dengan komposisi yang tepat, khususnya untuk membantu masyarakat miskin agar mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu.  Disamping itu tingkat urbanisasi merupakan salah satu faktor penting, dimana wilayah dengan tingkat urbanisasi yang tinggi cenderung memiliki ketimpangan pendidikan yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa pemerataan sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal penting agar pendidikan dapat merata tidak hanya di wilayah perkotaan namun juga di wilayah pedesaan”.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang 2 (September – November) Program Studi Magister Ilmu Ekonomi FEB Unpad

Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran membuka pendaftaran mahasiswa baru  gelombang 2 (September – November).

Prosedur pendaftaran dapat dilihat di link http://smup.unpad.ac.id/prosedur-pendaftaran-s2

Adapun informasi lebih jelas dapat menghubungi sekretariat Program Studi Magister Ilmu Ekonomi FEB Unpad Telp. (022)4267779 Ext. 102 atau Bayu Kharisma, +62817-9200-922 Dede Imat +62877-2227-4026